Senin, 18 Maret 2019

Teknologi Pakan Formulasi untuk Peningkatan Kualitas Warna Ikan Koi Strain Kohaku

Teknologi pakan formulasi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas warna ikan Koi strain Kohaku. Manfaat yang dihasilkan adalah teknologi ini dapat diadopsi oleh pembudidaya ikan koi dan pengusaha pakan skala kecil dan menengah sehingga terjadi peningkatan kualitas warna ikan Koi strain Kohaku yang berdampak pada meningkatnya produksi ikan Koi strain Kahaku Grade I dan II hingga lebih dari 70%. Kegunaan teknologi ini adalah mudah dan aplikatif, biaya produksi rendah, digunakan hanya sekitar 1 bulan sebelum ukuran jual, selisih harga produksi ikan yang dipanen pada ukuran 4-5 inchi lebih tinggi hingga Rp. 1.500,- per ekor.
PERSYARATAN TEKNIS PENERAPAN TEKNOLOGI
 Teknologi diaplikasikan pada ikan Koi strain Kohaku berbagai ukuran siap jual;
 Wadah yang digunakan dapat berupa akuarium secara indoor ataupun kolam (beton, atau tanah) secara outdoor;
 Bahan baku pakan dapat menggunakan bahan baku lokal dengan formulasi kandungan nutrisi dan karotenoid yang telah ditentukan - Formulasi utama adalah tepung wortel dan astaksantin sintetis dengan dosis sesuai formulasi.
URAIAN SECARA LENGKAP DAN DETAIL SOP
Formulasi Pakan
Pengujian terhadap pakan dilakukan pada strain ikan Koi Kohaku, dengan perlakuan pakan AWKoi (pakan Koi strain Kohaku) yang berbeda. Dalam aplikasi dapat digunakan benih ikan Koi strain Kohaku dengan ukuran 9-13 cm, dipelihara dalam kolam beton secara langsung ataupun hapa pada kolam tanah dengan padat tebar 20 ekor per m3. Pakan diberikan 3 kali sehari (pagi, siang, sore), sebanyak 5% dari bobot biomasa. Pakan AWKoi dibuat dalam bentuk pellet tenggelam berdasarkan formulasi berikut ini :
Tabel 1. Formulasi pakan ikan Koi (AWKoi) strain Kohaku.
Pemilihan Bahan Baku Pakan
Bahan baku yang digunakan dalam formulasi pakan AWKoi dapat disesuaikan dengan ketersediaan dimana tempat teknologi ini akan diterapkan dengan melakukan analisis proksimat terlebih dahulu. Tepung ikan impor penggunaanya bisa digantikan sebagian dengan menggunakan tepung ikan lokal dengan kandungan protein minimal 60%, kecernaan pepsin (0,02%) lebih dari 90% dan TVBN < 120 ppm. Tepung wortel sebagai sumber karotenoid dapat disubtitusi dengan sumber karotenoid alami lainnya seperti tepung alga, karapas krustase, CGM dan tepung bunga marigold.
Proses Pembuatan Pakan
Pakan AWKoi dalam formulasi yang telah direncanakan dapat dibuat dengan proses yang sangat sederhana menggunakan alat pembuat pakan manual, semi mesin atau mesin dengan berbagai kapasitas produksi sesuai kebutuhan. Pada gambar 11 terdapat beberapa contoh alat pembuat pakan yang umumnya tersedia di tingkat pembudidaya.
Dalam proses pembuatan pakan menjadi pellet, pencampuran dan komposisi bahan baku pakan sangat menentukan keberhasilan dan tekstur pakan yang akan dihasilkan, Penimbangan jumlah bahan baku yang tepat sesuai dengan formulasi akan menentukan efektivitas penggunaan pakan pada ikan sesuai dengan tujuan yang diharapkan.
Dalam hal ini pakan AWKoi adalah pakan yang ditujukan bagi peningkatan kualitas warna ikan hias koi serta pertumbuhan yang optimal. Penimbangan bahan baku pakan harus tepat dan sesuai dengan kebutuhan dan kuantitas produksi pakan yang ingin dihasilkan.
Setelah penimbangan, proses dilanjutkan dengan pencampuran bahan baku pakan menjadi suatu adonan pakan yang homogen sebelum dilakukan tahapan pencetakan pakan (pelleting). Pencampuran pakan terlebih dahulu dimulai dari pencampuran bahan berbentuk tepung dari yang jumlahnya lebih sedikit dicampurkan dengan yang lebih banyak dan seterusnya. Jumlah bahan baku pakan yang sedikit dicampurkan dengan bahan baku tepung yang jumlahnya lebih banyak diaduk merata hingga homogen. Setelah bahan baku pakan berbentuk tepung tercampur rata dan homogen selanjutnya ditambahkan dengan bahan baku pakan yang berbentuk minyak (oil). Bila pencampuran tersebut masih buyar atau tidak kalis maka dapat ditambahkan dengan air sedikit demi sedikit. Adonan yang telah tercampur rata, homogen dan kalis, selanjutnya diproses menjadi pellet dalam alat penggiling atau pencetak pellet. Ukuran pellet yang diinginkan menjadi dasar dalam menyiapkan dan menggunakan ukuran lubang keluarnya pellet (pellet hole). Ukuran pellet hole ini menyesuaikan kebutuhan atau ukuran ikan yang akan diberikan pakan. Bila menggunakan mesin pencetak pellet yang sederhana, pellet yang keluar dari pellet hole sebaiknya dijejerkan atau ditempatkan dalam wadah yang lebar seperti tampah (Gambar 13). Pellet ini kemudan disebar dan diatur posisinya agar tidak menumpuk sehingga pellet tidak menempel satu sama lain. Pellet yang tersebar rata juga akan mempercepat proses pengeringan dan memudahkan proses selanjutnya.
Proses selanjutnya adalah pengeringan pellet atau pakan. Pengeringan dapat dilakukan dalam oven pada suhu 60⁰C untuk mempercepat proses, menggunakan spray dryer atau alat pengering semprot (Gambar 14) atau pengeringan manual menggunakan cahaya matahari atau diangin-anginkan.
WAKTU DAN LOKASI PENELITIAN, PENGKAJIAN, PENGEMBANGAN, PENERAPANDAN WILAYAH/DAERAH YANG DIREKOMENDASIKAN
Kegiatan penelitian formulasi pakan untuk meningkatkan kualitas warna ikan Koi telah dilakukan dalam skala laboratorium pada tahun 2012 dan mendapatkan hasil yang signifikan dalam pertumbuhan, sintasan dan kualitas warna untuk ikan Koi strain Kohaku. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penerapan teknologi formulasi pakan ikan Koi strain Kohaku tersebut pada sentra produksi di Blitar pada tahun 2013 dengan beberapa lokasi budidaya milik masyarakat pembudidaya ikan Koi. Hasil yang baik dan menggembirakan juga didapatkan di sentra produksi ini.
KEMUNGKINAN DAMPAK NEGATIF Dari hasil kegiatan yang dilaksanakan dalam skala laboratorium hingga skala lapang di sentra produksi, tidak ditemukan dampak negatif yang dihasilkan. KELAYAKAN FINANSIAL DAN ANALISA USAHA
Pakan ini merupakan pakan formulasi yang lebih baik dibandingkan pakan komersial Koi yang telah ada dimana pertumbuhan sama baiknya namun kualitas warna yang dihasilkan jauh lebih baik. Selisih harga pakan Balai (Pakan AWKoi) dengan pakan Koi komersial sebesar Rp. 33.000,/kg (Tabel
1). Pakan AWKoi sangat adatif dan kompetitif di tingkat pembudidaya hingga penggemar ikan hias Koi. Pakan ini juga memiliki nilai ekonomis jika dibandingkan dengan pakan ikan konsumsi sebagaimana analisis usaha di bawah ini. Pada Benih Ukuran 12-15 cm di Kelompok Pembudidaya Koi Mina Brawijaya
 Ukuran Benih Awal 25 g
 Konsumsi Pakan 5% per hari (1,6 g/ekor/hari)
 Masa Pemeliharaan 1 Bulan
 Total Konsumsi Pakan = 48 gram/ekor (1,6 g x 300 hari)
 Biaya Pakan Per ekor ikan :
- Pakan Ikan Konsumsi Rp. 10.000 x 48 g/1.000g = Rp. 480,- /ekor = Rp. 480.000,- /1.000 ekor
- Pakan Koi Komersial =Rp. 50.000 x 48 g/1.000g = Rp. 2400,- /ekor = Rp. 2.400.000,- /1.000 ekor
- Pakan Balai (AWkoi) = Rp. 17.000 x 48 g/1.000g = Rp. 816,- /ekor = Rp. 816.000,- /1.000 ekor
 Harga jual ikan pada saat panen - Pakan Ikan konsumsi
 Grade I dan II = 27% x Rp. 8.500,- x 1.000 ekor = Rp. 2.295.000,-  Grade III dan IV = 73% x Rp. 6.500,- x 1.000 ekor = Rp. 4.745.000,-
 Total Rp. 7.040.000,- o Pakan Balai (AWkoi)  Grade I dan II = 73% x Rp. 8.500,- x 1.000 ekor = Rp.6.205.000,-
 Grade III dan IV = 27% x Rp. 6.500,- x 1.000 ekor = Rp. 1.755.000,- • Total Rp. 7.960.000,-
 Keuntungan Menggunakan Pakan Balai
- Selisih Harga Jual – Selisih Harga Pakan
- (Rp. 7.960.000 - Rp. 7.040.000) – (Rp. 816.000 - Rp. 480.000) = Rp. 584.000,- /1.000 ekor
Pada Benih Ukuran 40 cm di Kelompok Pembudidaya Beringin Koi Club Pokdakan Beringin Koi Club melakukan pemeliharaan ikan pada kolam tanah, dengan populasi 300 ekor yang telah terseleksi pola warnanya. Pada saat akan dipanen ikan didiberi harga penawaran sebesar Rp. 80.000,- /ekor (Rp. 24.000.000,-).Dengan menambah masa pemeliharaan selama 20 hari, menggunakan pakan AWkoi harga penawaran meningkat menjadi Rp. 100.000,/ekor (Rp. 30.000.000,-) . Penambahan
biaya pakan selama kurun waktu tersebut adalah Rp. 1.700.000,- (100 kg pakan AWkoi). Hal ini mengindikasikan bahwa selisih kenaikan harga dibandingkan dengan biaya pakan yang dikeluarkan adalah Rp. 4.300.000,- . Hasil ini merupakan nilai profit yang sangat signifikan.

SUMBER: Subarmia I. W., Meilisza N., Sukarman, Subandiyah S., Hirnawati R., dan Murniasih S., 2014. Teknologi Pakan Formulasi Untuk Peningkatan Kualitas Warna Ikan Koi Strain Kohaku. Buku Rekomendasi Teknologi Kelautan dan Perikanan 2014. Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan – Kementerian Kelautan dan Perikanan, Jakarta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar