Senin, 13 Mei 2019

JENIS IKAN GURAME UNGGUL



Berdasarkan varietas, gurame dibagi menjadi 2 jenis, yaitu gurame putih dan gurame merah. Ciri-ciri gurame putih secara umum ditandai dengan sisik tubuhnya berwarna putih keperakan, sedangkan varietas merah ditandai dengan warna sisiknya yang merah kecoklatan.
        Jenis gurame varietas putih yang telah dibudidayakan dan sudah dikenal masyarakat, diantaranya gurame jepun, porselen, blausafir, paris dan bastar. Sedangkan varietas merah diantaranya adalah gurame angsa dan gurame Purwokerto. Bagi orang awam, sulit membedakan jenis-jenis gurame tersebut. Namun, tidak demikian halnya bagi para pembudidaya gurame yang telah ahli.

 
Jenis dan Keunggulan Gurame
a.    Gurame Angsa atau Soang
      Tubuh berwarna putih abu-abu dan bersisik besar. Ukuran tubuh lebih besar dan panjang dibanding jenis lain. Panjang tubuh maksimum 65 cm. Bila dipelihara dengan baik, bobotnya mencapai 2-8 kg/ekor. Pertumbuhan pesat. Telur yang dihasilkan induk betina lebih banyak.

b.    Gurame Purwokerto
      Warna tubuh hitam keabu-abuan. Bobot dan panjang tubuh hampir sama dengan gurame soang. Ciri-ciri yang menonjol adalah pertumbuhannya yang lebih cepat dibanding gurame jenis lainnya.

c.    Gurame Jepun
Warna putih keabu-abuan dan kemerahan. Sisiknya tidak terlalu besar. Berat mencapai 3,5 kg/ekor. Tubuhnya lebih pendek dari jenis lain, maksimum 45 cm.

d.    Gurame Porselen
Tubuh umumnya berwarna keperakan dan merah muda (cerah) dengan ukuran kepala relatif kecil. Gurame porselen mempunyai kemampuan menghasilkan telur yang banyak sehingga baik untuk kegiatan pembenihan. Telur yang dihasilkan mencapai 10.000 butir/ekor induk. Dibanding dengan jenis lain yang hanya mampu menghasilkan telur sekitar 2.000-3.000 butir telur/ekor induk untuk berat tubuh induk yang sama. Berat induk 1,5-2 kg. Gurame porselen paling banyak banyak diminati pembenih gurame sebagai gurame pilihan indukan.

e.    Gurame Blausafir
Warna cerah. Ikan yang telah menjadi induk memiliki panjang mencapai 35 cm. Berat 4 kg/ekor. Jenis ini mampu menghasilkan telur mencapai 5.000 butir per induk.

f.    Gurame Paris
Tubuh berwarna cerah dengan sisik agak halus. Ukuran tubuh lebih kecil dibanding dengan jenis lain. Kemampuannya menghasilkan telur sekitar 5.000-7.000 butir per induk.


g.    
Gurame Bastar
Induk gurame bastar, lebih dikenal oleh para pembudidaya sebagai gurame pedaging. Mempunyai sisik besar dengan warna agak kehitaman. Kepala berwarna putih polos. Oleh karena keunggulannya tersebut, gurame jenis ini dikenal masyarakat sebagai gurame pilihan.

Ikan gurami soang lebih populer untuk dibudayakan karena mempunyai kelebihan daripada ikan gurami lainnya, gurami jenis ini dapat dipanen dalam waktu sembilan bulan atau lebih cepat dari gurami biasa yang budidayanya mencapai setahun. Karena kelebihannya itu, banyak orang tertarik membudidayakan ikan gurami asal Thailand ini.

Ikan gurami merupakan jenis ikan air tawar unggul dan paling banyak peminatnya. Tingginya permintaan gurami membuat usaha budidaya ikan ini menjanjikan keuntungan lumayan besar. Sayangnya, masa panen ikan ini tergolong lama.
Untuk mencapai ukuran sesuai permintaan pasar dengan bobot 500 gram, diperlukan masa budidaya sekitar setahun. Tapi, untungnya sekarang ada spesies gurami baru yang bisa panen lebih cepat. Yakni, gurami soang asal Thailand.
Hanya dalam waktu sembilan bulan, bobot gurami ini mencapai 500 gram, sehingga sudah bisa dilempar ke pasar. Karena kelebihannya itu, banyak orang tertarik membudidayakan gurami ini.
Taufik Rahmat, salah seorang pembudidaya gurami soang dari Solo, Jawa Tengah bilang, kondisi fisik gurami soang tidak berbeda dengan ikan gurami biasa yang selama ini banyak dibudidayakan di Indonesia.
Hanya, warna hitam pada gurami soang tidak terlalu dominan. “Jadi terlihat lebih mengkilap,” katanya. Ia sudah membudidayakan gurami soang sejak 2005 di bawah bendera usaha PT Satu Karya Community.
Menurutnya, permintaan gurami soang terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir. “Peminatnya adalah restoran, hotel, dan rumah makan tradisional,” katanya.
Harga jual ikan ini mencapai Rp 30.000 per kilogram (kg). Setiap 1 kg terdiri dari dua ekor dengan bobot masing-masing 500 gram. Namun, bila dijual langsung di kolam harganya hanya Rp 22.500 per kg.
Saat ini, Taufik memiliki sekitar 10 kolam budidaya gurami soang. Setiap kolam berukuran 5 x 5 meter. Dengan kolam seluas itu, ia dapat memanen 400 ekor gurami dengan bobot mencapai 800 kg.
Setiap bulan, ia rutin memanen tiga kolam dengan omzet sekitar Rp 27 juta-Rp 30 juta. Adapun laba bersihnya sekitar 20%-25% dari omzet. Selain di Solo, hasil panennya juga dipasarkan ke Tulung Agung, Surabaya, Yogyakarta, dan Semarang.
Pembudidaya lainnya adalah Yusuf Arifin di Yogyakarta. Budidaya ikan ini ditekuni sejak 2009 di bawah bendera Ikano Fish Farming. Selain ukuran siap konsumsi, ia juga menjual bibit gurami soang.

Menurut Yusuf, budidaya benih ikan ini juga menjanjikan. Benih ikan ini dijual Rp 100-1.300 per ekor, tergantung ukuran. Setiap bulan, ia menjual benih gurami soang sebanyak 30.000-60.000 ekor. Sementara gurami besar dengan bobot 800 gram per ekor, bisa terjual hingga 800 kg per bulan. Dengan 8 kolam, ia mendapat omzet Rp 15 juta-Rp 25 juta per bulan.

Sumber:
http://komunitaspenyuluhperikanan.blogspot.com/search?q=GURAME
http://www.bibitikan.net/budidaya-ikan-gurame-soang-panen-cepat-untung-berlipat/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar