Setiap organisme hidup membutuhkan makanan untuk
kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Makanan bagi ikan dapat diperoleh dari alam
(pakan alami) dan manusia (pakan buatan). Pakan adalah bahan yang dikonsumsi
oleh hewan berfungsi sebagai sumber makanan dan sumber nutrien atau keduanya
dalam ransum (makanan yang secara teratur diberikan atau dikonsumsi oleh seekor
hewan) pakan yang dimakan oleh ikan energinya digunakan untuk
kelangsungan hidup dan kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan (Armen,
2015).
Berdasarkan analisis makanan, jenis makanan yang ditemukan
dalam lambung ikan nila dikelompokkan atas 7 (tujuh) kelas yaitu
Chlorophyceace, Myxophyceace, Desmid, Protozoa. Rotifera, Crustacea dan yang
tidak terindentifikasi berupa serasah dan pasir yang diduga ikut termakan.
Berdasarkan indeks bagian terbesar (IP) bahwa makanan utama ikan nila baik
jantan maupun betina adalah kelompok Chlorophyceacce (Mougeotia, Zygeuma,
Stichococcus, Oedogonium, Spyrogyra, Ulothrix, Mesotanium, Closterium,
Pediastrum, Scenedesmus, Oocytis, Ankistrodesmus, Characium), Myxophyceace
(Merismopedia, Oscillatoria, Anabaena, Polycstis), Cructacea (Dhapnia), Rotiffera
(Branchionus), Desmid (Desmidium, Penium) dan serasah (Satia, 2014).
Ikan Nila (Oreochromis niloticus), termasuk kedalam
golongan ikan pemakan segala atau (omnivora), sehingga ikan ini dapat
mengkonsumsi makanan berupa hewan atau tumbuhan. Lebih
lanjut dinyatakan bahwa ikan Nila (Oreochromis niloticus),
yang masih berukuran benih menyukai makanan alami berupa
zooplankton misalnya Rotifera sp, Moina sp,
dan Daphnia sp, juga fitoplankton. Selain
itu, ikan Nila Gift (Oreochromis niloticus)
juga suka memangsa alga atau lumut
yang menempel pada substrat di habitat hidupnya, siput, jentik-jentik
serangga, kelekap, hydrilla, sisa-sisa dapur dan buah-buahan, serta daun - daun
lunak yang jatuh ke dalam air. Jika telah mencapai
ukuran dewasa, ikan Nila Gift (Oreochromis
niloticus), bisa diberi makanan tambahan berupa pellet (Agusanto, 2012).
Secara morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki
bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, mata tampak
menonjol dan besar, tepi mata berwarna putih dan garis linea lateralis terputus
dan terbagi dua. Ikan nila memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung
(dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anus
(anal fin) dan sirip ekor (caudal fin). Ikan nila dikenal sebagai ikan yang
memiliki toleransi sangat tinggi, baik toleransi terhadap salinitas, suhu, pH,
dan kadar oksigen. Ikan nila termasuk sebagai ikan pemakan segalanya
(omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini
diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Ikan ini termasuk
kedalam kelas Osteichthyes(Primeswara, dkk, 2015).
Ikan nila tergolong ikan herbivora cenderung karnivor yang
dapat diketahui dari hasil analisis makanan dalam lambung yang terdiri dari
fitoplankton, zooplankton dan serasah. Fitoplankton didominasi oleh kelompok
Cholorophyceace, Myxophyceace, dan Desmid. Sedangkan zooplankton didominasi
oleh Rotifera, Crustacea dan Protozoa (Satia, dkk, 2010).
Menurut klasifikasi terbaru nama ilmiah ikan nila
adalah Oerochromis niloticus.Nama genus Oerochromis menurut
klasifikasi yang berlaku sebelumnya disebut dengan Tilapia. Perubahan
nama tersebut telah disepakati dan dipergunakan oleh para ilmuan,
meski dikalangan awam tetap disebut Tilapia nilotika. Para ahli
ikan (ichtyologi)mengelompokkan genus Tilapia menjadi tiga genus
berdasarkan perilaku kepedulianterhadap telur dan anakanaknya, yaitu (1)
Genus Oerochromis, induk ikan betinamengerami telur di dalam
rongga mulut dan mengasuh anak-anak sendiri, contohnya :Oerochromis
niloticus, Oerochromis hunteri, Oerochromis anreus, dan Oerochromis
spillurus: (2) Genus Sarotherodon, induk ikan jantan
mengerami telur dan mengasuh anaknya, contohnya : Sarotherodon
galileus dan Sarotherodon melaotheron; (3) Genus Tilapia,
tidak mengerami telur dan larvanya dalam mulut induk melainkan pada
suatu substrat (tempat), contohnya : Tilapia rendali dan Tilapia sparmani (Armen
2015).
Jenis organisme makanan yang dimanfaatkan oleh ikan
nila hampir seragam untuk setiap kelas ukuran. Factor - faktor
yang menentukan suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan adalah
ukuran makanan, ketersediaan makanan, warna, rasa, tekstur makanan, dan selera
ikan terhadap makanan. Faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah makanan
yang dikonsumsi oleh suatu spesies ikan adalah umur, tempat, dan
waktu (Satia, dkk, 2015).
Ikan nila (Oreochomis niloticus) merupakan ikan
yang mempunyai keunggulan antara lain : laju pertumbuhan cepat,toleransi
tinggi, tahan terhadap penyakit, nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu
faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan nila adalah pakan. Adanya plankton
dalam perairan bermanfaat sebagai pakan alami bagi nila. Fitoplankton dapat
menyerap senyawa yang berbahaya bagi nila antara lain : NH3, NO2- mengakibatkan
kualitas air menjadi baik (Prihatina, 2015).
Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan nila memakan makanan alami berupa plankton, perifiton
dan tumbuhtumbuhan lunak seperti hydrilla, ganggang sutera dan klekap.
Oleh karena itu, ikan nila digolongkan ke dalam omnivora (pemakan segala).
Untuk budidaya, ikan nila tumbuh lebih cepat hanya dengan pakan yang
mengandung protein sebanyak 20 - 25%. Dari penelitian lebih lanjut
kebiasaan makan ikan nila berbeda sesuai tingkat usianya. Benih-benih ikan
nila ternyata lebih suka mengkomsumsi zooplankton, seperti rototaria, copepoda dan cladocera.
Ikan nila ternyata tidak hanya mengkonsumsi jenis makanan alami tetapi
ikan nila juga memakan jenis makanan tambahan yang biasa diberikan,
seperti dedak halus, tepung bungkil kacang, ampas kelapa dan sebagainya. Ikan
nila aktif mencari makan pada siang hari. Pakan yang disukai oleh ikan
nila adalah pakan ikan yang banyak mengandung protein terutama dari pakan
buatan yang berupa pelet.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan
yang dapat hidupdalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi
terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada
habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari
ikan nila panjang dan ramping berwarna kemerahan atau kuning
keputih-putihan. Perbandingan antara panjang total dan tinggi badan 3 : 1.
Ikan nila merah memiliki rupa yang mirip dengan ikan mujair, tetapi ikan
ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas lain adalah
garis-garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas dibanding
badan sirip ekor dan sirip punggung. Mata kelihatan menonjol dan relatif
besar dengan tepi bagian mata berwarna putih (Sumantadinata, 1999).
Ikan nila merah mempunyai mulut yang letaknya terminal,
garis rusukterputus menjadi 2 bagian dan letaknya memanjang dari atas sirip dan
dada,bentuk sisik stenoid, sirip kaudal rata dan terdapat garis-garis tegak
lurus.Mempunyai jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sebagian besar tubuh
ikan ditutupii oleh lapisan kulit dermis yang memiliki sisik. Sisik
ini tersusun seperti genteng rumah, bagian muka sisik menutupi oleh sisik
yang lain (Santoso, 1996).
Sumber:
http://amanharahapmsp.blogspot.com/2017/07/makanan-dan-kebiasaan-makan-ikan-nila.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar