Kamis, 11 April 2019

PAKAN DAN KEBIASAAN MAKAN IKAN NILA



Setiap organisme hidup membutuhkan makanan untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan. Makanan bagi ikan dapat diperoleh dari alam (pakan alami) dan manusia (pakan buatan). Pakan adalah bahan yang dikonsumsi oleh hewan berfungsi sebagai sumber makanan dan sumber nutrien atau keduanya dalam ransum (makanan yang secara teratur diberikan atau dikonsumsi oleh seekor hewan)  pakan yang dimakan oleh ikan energinya digunakan untuk kelangsungan hidup dan kelebihannya akan dimanfaatkan untuk pertumbuhan (Armen, 2015).
Berdasarkan analisis makanan, jenis makanan yang ditemukan dalam lambung ikan nila dikelompokkan atas 7 (tujuh) kelas yaitu Chlorophyceace, Myxophyceace, Desmid, Protozoa. Rotifera, Crustacea dan yang tidak terindentifikasi berupa serasah dan pasir yang diduga ikut termakan. Berdasarkan indeks bagian terbesar (IP) bahwa makanan utama ikan nila baik jantan maupun betina adalah kelompok Chlorophyceacce (Mougeotia, Zygeuma, Stichococcus, Oedogonium, Spyrogyra, Ulothrix, Mesotanium, Closterium, Pediastrum, Scenedesmus, Oocytis, Ankistrodesmus, Characium), Myxophyceace (Merismopedia, Oscillatoria, Anabaena, Polycstis), Cructacea (Dhapnia), Rotiffera (Branchionus), Desmid (Desmidium, Penium) dan serasah (Satia, 2014).
Ikan  Nila (Oreochromis niloticus),  termasuk kedalam golongan ikan pemakan segala atau (omnivora), sehingga ikan ini dapat mengkonsumsi makanan berupa  hewan  atau  tumbuhan. Lebih  lanjut dinyatakan bahwa ikan  Nila  (Oreochromis niloticus),  yang masih berukuran benih  menyukai  makanan  alami  berupa  zooplankton  misalnya Rotifera  sp, Moina  sp,  dan  Daphnia  sp, juga  fitoplankton.  Selain  itu,  ikan  Nila  Gift (Oreochromis  niloticus)  juga  suka  memangsa  alga  atau  lumut  yang  menempel pada substrat di habitat hidupnya, siput, jentik-jentik serangga, kelekap, hydrilla, sisa-sisa dapur dan buah-buahan, serta daun - daun lunak yang jatuh ke dalam air. Jika  telah  mencapai  ukuran  dewasa,  ikan  Nila  Gift  (Oreochromis  niloticus), bisa diberi makanan tambahan berupa pellet (Agusanto, 2012).
Secara morfologi ikan nila (Oreochromis niloticus) memiliki bentuk tubuh pipih, sisik besar dan kasar, kepala relatif kecil, mata tampak menonjol dan besar, tepi mata berwarna putih dan garis linea lateralis terputus dan terbagi dua. Ikan nila memiliki lima buah sirip yaitu sirip punggung (dorsal fin), sirip dada (pectoral fin), sirip perut (ventral fin), sirip anus (anal fin) dan sirip ekor (caudal fin). Ikan nila dikenal sebagai ikan yang memiliki toleransi sangat tinggi, baik toleransi terhadap salinitas, suhu, pH, dan kadar oksigen. Ikan nila termasuk sebagai ikan pemakan segalanya (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat dimanfaatkan sebagai pengendali gulma air. Ikan ini termasuk kedalam kelas Osteichthyes(Primeswara, dkk, 2015).            
Ikan nila tergolong ikan herbivora cenderung karnivor yang dapat diketahui dari hasil analisis makanan dalam lambung yang terdiri dari fitoplankton, zooplankton dan serasah. Fitoplankton didominasi oleh kelompok Cholorophyceace, Myxophyceace, dan Desmid. Sedangkan zooplankton didominasi oleh Rotifera, Crustacea dan Protozoa (Satia, dkk, 2010).                
Menurut klasifikasi terbaru nama ilmiah ikan nila adalah Oerochromis niloticus.Nama genus Oerochromis menurut klasifikasi yang berlaku sebelumnya disebut dengan Tilapia. Perubahan nama tersebut telah disepakati dan dipergunakan oleh para ilmuan, meski dikalangan awam tetap disebut Tilapia nilotika. Para ahli ikan (ichtyologi)mengelompokkan genus Tilapia menjadi tiga genus berdasarkan perilaku kepedulianterhadap telur dan anakanaknya, yaitu (1) Genus Oerochromis, induk ikan betinamengerami telur di dalam rongga mulut dan mengasuh anak-anak sendiri, contohnya :Oerochromis niloticus, Oerochromis hunteri, Oerochromis anreus, dan Oerochromis spillurus: (2) Genus Sarotherodon, induk ikan jantan mengerami telur dan mengasuh anaknya, contohnya : Sarotherodon galileus dan Sarotherodon melaotheron; (3) Genus Tilapia, tidak mengerami telur dan larvanya dalam mulut induk melainkan pada suatu substrat (tempat), contohnya : Tilapia rendali dan Tilapia sparmani  (Armen 2015).
 Jenis organisme makanan yang dimanfaatkan oleh ikan nila hampir seragam untuk setiap kelas ukuran. Factor - faktor yang menentukan suatu jenis ikan akan memakan suatu organisme makanan adalah ukuran makanan, ketersediaan makanan, warna, rasa, tekstur makanan, dan selera ikan terhadap makanan. Faktor yang mempengaruhi jenis dan jumlah makanan yang dikonsumsi oleh suatu spesies ikan adalah umur, tempat, dan waktu (Satia,  dkk, 2015).
Ikan nila (Oreochomis niloticus) merupakan ikan yang mempunyai keunggulan antara lain : laju pertumbuhan cepat,toleransi tinggi, tahan terhadap penyakit, nilai ekonomi yang tinggi. Salah satu faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan nila adalah pakan. Adanya plankton dalam perairan bermanfaat sebagai pakan alami bagi nila. Fitoplankton dapat menyerap senyawa yang berbahaya bagi nila antara lain : NH3, NO2- mengakibatkan kualitas air menjadi baik (Prihatina, 2015).

Kebiasaan Makan Ikan Nila (Oreochromis niloticus)
Ikan nila memakan makanan alami berupa plankton, perifiton dan tumbuhtumbuhan lunak seperti hydrilla, ganggang sutera dan klekap. Oleh karena itu, ikan nila digolongkan ke dalam omnivora (pemakan segala). Untuk budidaya, ikan nila tumbuh lebih cepat hanya dengan pakan yang mengandung protein sebanyak 20 - 25%. Dari penelitian lebih lanjut kebiasaan makan ikan nila berbeda sesuai tingkat usianya. Benih-benih ikan nila ternyata lebih suka mengkomsumsi zooplankton, seperti rototaria, copepoda dan cladocera. Ikan nila ternyata tidak hanya mengkonsumsi jenis makanan alami tetapi ikan nila juga memakan jenis makanan tambahan yang biasa diberikan, seperti dedak halus, tepung bungkil kacang, ampas kelapa dan sebagainya. Ikan nila aktif mencari makan pada siang hari. Pakan yang disukai oleh ikan nila adalah pakan ikan yang banyak mengandung protein terutama dari pakan buatan yang berupa pelet.
Ikan nila (Oreochromis niloticus) merupakan genus ikan yang dapat hidupdalam kondisi lingkungan yang memiliki toleransi tinggi terhadap kualitas air yang rendah, sering kali ditemukan hidup normal pada habitat-habitat yang ikan dari jenis lain tidak dapat hidup. Bentuk dari ikan nila panjang dan ramping berwarna kemerahan atau kuning keputih-putihan. Perbandingan antara panjang total dan tinggi badan 3 : 1. Ikan nila merah memiliki rupa yang mirip dengan ikan mujair, tetapi ikan ini berpunggung lebih tinggi dan lebih tebal, ciri khas lain adalah garis-garis kearah vertikal disepanjang tubuh yang lebih jelas dibanding badan sirip ekor dan sirip punggung. Mata kelihatan menonjol dan relatif besar dengan tepi bagian mata berwarna putih (Sumantadinata, 1999). 
Ikan nila merah mempunyai mulut yang letaknya terminal, garis rusukterputus menjadi 2 bagian dan letaknya memanjang dari atas sirip dan dada,bentuk sisik stenoid, sirip kaudal rata dan terdapat garis-garis tegak lurus.Mempunyai jumlah sisik pada gurat sisi 34 buah. Sebagian besar tubuh ikan ditutupii oleh lapisan kulit dermis yang memiliki sisik. Sisik ini tersusun seperti genteng rumah, bagian muka sisik menutupi oleh sisik yang lain (Santoso, 1996).

Sumber:
http://amanharahapmsp.blogspot.com/2017/07/makanan-dan-kebiasaan-makan-ikan-nila.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar