Pengetahuan mengenai jenis-jenis makanan ikan sangat penting karena dengan pengetahuan ini dapat dibuat makanan yang sesuai dengan sifat alami ikan bersangkutan. Pemahamana pengetahuan feeding habits ini memiliki arti penting untuk memberikan makanan yang cocok dan disukai ikan sehingga makanan tersebut dapat termakan.
A. Makanan Nabati
Makanan nabati adalah makanan yang berupa bahan tumbuh-tumbuhan berukuran besar yang mudah dilihat secara kasat mata. Ikan yang makanannya berupa bahan-bahan nabati ini disebut ikan herbivora atau ikan vegetaris.
Beberapa contoh makanan nabato antara lain adalah ganggang benang atau alga filamen. Beberapa contoh jenis-jenis ikan herbivor antara lain ikan tawesx, nilem, jelawat, sepat siam, bandeng, gurami dan baronang.
Ikan herbivora pada umumnya mudah menerima makanan tambahan maupun makanan buatan. Beberapa makanan tambahan yang diberikan misalnya dedak halus, bungkil kelapa, bungkil kacang dan sisa-sisa sayuran. Pemebrian makanan buatan sebaiknya dicampur dengan bahan hijauan seperti tepung daun turi, tepung daun lamtoro, tepung daun singkong dll.
B. Makanan Hewani
Makanan hewani adalah makanan yang berasal dari bagianp-bagian hewan makroskopik atau makanan yang berdaging. Ikan-ikan yang makan bahan hewani disebut ikan karnivora atau ikan pemakan daging. Daging yang diberikan dapat berupa bangkai maupun hewan hidup yang berukuran kecil. Beberapa contoh ikan karnivora yaitu ikan gabus, ikan betutu, ikan sidat, ikan arwana, ikan kakap putih, ikan kerapu dll. Ikan-ikan karnivora pada umumny agak sulit menerima makanan tambahn terutama pakan buatan. Jenis ikan ini pada umumnya menyukai makanan berupa cincangan atau gilingan daging ikan atau hewan-hewan lain yang masih segar. Apabila diberikan makan buatan ikan ini memerlukan latihan yang lama dan komposisinya harus banyak mengandung bahan hewani dan aroma cukup merangsang (aroma dagingnya).
C. Makanan campuran
Makanan campuran adalah makanan hewani dan nabati, jenis makanan ini dapat dimakan selagi masih hidup seperti, gangang, lumut, serangga cacing dan juga dalam bentuk mati seperti limbah industri pertania, bangkai dll. Ikan yang suka menyantap makanan campuran ini disebut ikan omnivora. Beberapa contoh ikan omnivora yaitu ikan mas, mujair, lele dll. Ikan omnivora lebih mudah menerima makanan tambahan maupun makanan buatan sewaktu masih larva, benih maupun dewasa.
D. Plankton
Plankton adalah organisme hidup yang melayang-layang didalam perairan, gerakannnya pasif dan hanya mengikuti arah arus perairan. Secara bioloogis plankton terdir dari 2 jenis plankton nabati (phytoplankton ) contohnya chlorella, tetraselmis, skeletonema, sprirulina dan plankton hewani (zooplankton) contohnya branchianus, moina, daphnia, artemia, cyclops. Beberapa contoh ikan pemakan plankton yaitu ikan tambakan, iana layang. Ikan pemakan plankton baik dari larva sampai dewasa dapat meneraima makanan tambahan maupun buatan.
E. Detritus
Detritus adalah kumpulan bahan organik yang telah hancur dan terdapat didalam perairan. Jika didarathancuran bahan organik berasal dari tumbuhan atau hewan seperti alga, cendawan, kotoran hewan atau manusia limbah industri, limbah pertanian. Ikan pemakan detritus dapat menerima makanan tambahan dan buatan dalam bentuk hancuran sehingga sifat fisiknya mirip dengan detritus, hal ini disebabkan ikan detritus suka mengambil makana yang mengendap didasar perairan.
Salah satu kelebihan ikan nila adalah pada Kebiasaan Makan Ikan Nila yang memakan segalanya (omnivora). Makanannya bisa berupa tumbuhan, daging, serangga, ikan jenis lain, maupun plankton. Karena itu, ikan nila juga relatif hemat pakan.
Pada masa larva, setelah cadangan makanan berupa kuning telur habis, benih nila akan memakan zooplankton yang tersedia di alam. Setelah berumur lebih dari satu minggu, anakan ikan nila juga akan memakan lumut atau alga yang ada pada lingkungannya. Dan ikan dewasa, tumbuhan yang ada di air sekitar merupakan makanan nya. Sementara itu, jika ikan nila di perlihara secara intensif, perlu penambahan pakan berupa pelet untuk memacu pertumbuhan supaya optimal. Hal ini mulai di lakukan setelah larva nila mulai menjadi benih. Pelet di berikan berdasarkan biomassa, berikut asumsi perhitungannya.
Jumlah populasi awal misal 1470 ekor nila yang berukuran 12 cm. Satu ekor ikan nila memiliki berat sekitar 12,5 gram ( 1 kg = 80 ekor ). Berat biomassa ikan adalah 18,5 kg ( 1470 ekor x 12,5 gram). jika kebutuhan pakan sebanyak 5% dari biomassa, pakan yang di butuhkan per hari sebesar 0,925 kg atau di bulatkan sebanyak 1 kg per hari.
Sumber:
Riva’i A. 2012. Aspek Nutrisi Makanan Ikan. Balai Budidaya Air Tawar Mandiangin, Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya, Kementerian Kelautan dan Perikanan.
https://www.banyudadi.com/kebiasaan-makan-ikan-nila/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar