Ikan mas
merupakan jenis ikan konsumsi air tawar yang mempunyai nilai ekonomis yang
cukup tinggi, ikan mas ini mempunyai badan memanjang pipih kesamping dan lunak.
Ikan mas sudah dipelihara sejak tahun 475 sebelum masehi di China. Di Indonesia
ikan mas mulai dipelihara pada tahun 1920 yang merupakan ikan yang dibawa dari
China, Eropa, Taiwan dan Jepang. Sedang ikanmas yang hasil seleksi di Indonesia
adalah ika mas punten dan majalaya.
Budidaya
ikan mas ini telah berkembang pesat dikolam biasa, di sawah, waduk, sungai air
deras, bahkan dipelihara di karamba di perairan umum. Adapun sentra produksi
ikan mas adalah Ciamis, Sukabumi, Tasikmalaya, Bogor, Garut, Bandung, Cianjur,
Purwakarta.
DESKRIFSI IKAN MAS
Klasifikasi
Dalam ilmu
taksonomi hewan, ikan mas mempunyai klarifikasi sebagai berikut:
Kelas :
Osteichthyes
Anak bangsa :
Actinopterygii
Bangsa :
Cypriniformes
Suku :
Cyprinidae
Marga :
Cyprinus
Jenis :
Cyprinus carpio L
Morfologi Ikan
Mas
Saat ini
ikan mas mempunyai banyak strain dan jenis perbedaan cirri dan ras ini di
akibatkan adanya interaksi antara genotif dan lingkungan kolam, musim dan cara
pemeliharaan yang terlihat dari penampilan bentuk fisik, bentuk tubuh dan
warnanya
Adapun
morfologi dari ikan mas dari beberapa strain adalah sebagai berikut :
Ikan mas
punten : sisik berwarna hijau gelap; potongan badan paling pendek; bagian punggung tinggi melebar; mata agak menonjol; gerakan lincah;
perbandingan antara tinggi badan dengan panjang badan antara 2,3:1.
Ikan mas
sinyonya : sisik berwarna kuning muda ; badan relatif panjang matra
pada ikan muda tidak terlalu sipit sedangkan ikan dewasa bermata sipit ;
gerakannya lamban ; lebih suka di permukaan air ; perbandingan
panjang badan dengan tinggi badan antara 3,6 :1.
Ikan mas
majalaya : sisik berwarna hijau keabu-abuan dengan tepi sisik lebih
gelap ; punggung tinggi ; badan relatif pendek ; gerakan lamban
apabila diberi pakan akan muncul kepermukaan air ; perbandingan panjang
badan dengan tinggi badan antara 3,2 :1.
Ikan mas
taiwan : sisik berwarna hijau kekuning-kuningan ;badan relatif
panjang ; penampang punggung mambulat ; perbandingan panjang badan
dengan tinggi badan 3,6 :1.
Habitat dan
kebiasaan hidup
Adapun
habitat dan kebiasaan hidup ikan mas adalah sebagai berikut :
Tanah untuk
pemeliharaan adalah tanah liat berlempung, tidak porous.
Kemiringan
tanah berkisar 3-5% memudahkan pengairan kolam secara garvitasi.
Hidup pada
ketinggian 150-1000 m dpl.
PH yang
baik adalah antara 7-8
Suhu air
berkisar 20 25 °C.
Akualitas
air harus bersih tidak keruh dan tidak tercemar.
PROSES
BUDIDAYA IKAN MAS
Persiapan
Sarana Pemijahan
Hal yang
harus diperhatikan dalam pemijahan ikan masadalah sebagai berikut:
Kolam
pemijahan tidak berlumpur dan bercadas
Induk ikan
harus matang gonad
Media
penyimpan telur (kakaban) harus bersih
Pemberian
pakan
Pemilihan
Induk
Induk yang
baik dan yang sudah matang kelamin sebaiknya :
Berumur 1,5
– 3 tahun.
Badan sehat
tidak cacat dan berenang normal.
Bentuk
kepala relatif lebih kecil dari badannya.
Gerakan
harus tangkas dan gesit, terutama induk jantan
Proses
Pemijahan
Untuk keberhasilan
pemeliharaan ikan mas harus dipenuhi beberapa syarat yang penting yang sesuai
dengan kebiasaan berkembangbiaknya. Ikan mas biasanya menghendaki air yan baru
untuk merangsang pemijahannya. Oleh karenanya dalam pemijahan ikan mas
sirkulasi air harus lancar.
Selain itu
sifat telur ikan mas yang menempel, harus selalu disediakan alat berupa kakaban
sebagai tempat untuk tempat menempel telur. Setelah kolam pemijahan siap,
kemudian tebarkan induk yang telah diseleksi dimasukkan kedalam kolam pemijahan
dengan perbandingan jantan dan betina biasanya menggunakan berat badan 1 : 1,
jika induk betina beratnya 3 kg, maka jantannya juga memiliki berat yang sama.
Dan apabila semua persiapan lancar, maka proses pemijahan akan berlangsung
sekitar jam 24.00. Hal ini akan ditandai dengan aktifitas ikan jantan mengejar
– ngejar induk betina. Dan pada pagi hari telur – telur akan terlihatan
menempel dikakaban dan warna telur kuning cerah.
Penetasan
Telur
Setelah
induk dikeluarkan, maka kondisi air harus dijaga dengan cara air terus alirkan
dan jangan sampai berhenti, karena telur – telur membutuhkan air yang kaya
oksigen dan suhunya stabil. Kurang lebih 2 hari kemudian telur akan menetas.
Penetasan ini biasanya tidak berlangsung sekaligus melainkan secara bertahap
sesuai dengan pengeluaran telurnya. Larva yang baru menetas belum membutuhkan
makan tambahan dari luar karena masih menyimpan makanan dalam tubuhnya berupa
kuning telur (yolk egg).
Pendederan
Setelah
benih berumur 5 – 7 hari sejak telur menetas, segara dipindahkan ke kolam
pendederan. Pemindahan benih ini gampang – gampang susah, karena harus
dilakukan dengan hati – hati. Pemindahan ini sebaiknya dilakukan pada saat suhu
air masih rendah yaitu pagi hari atau sore hari. Pemasukan benih ke dalam kolam
jangan dilakukan dengan tergesa – gesa, tetapi sebaiknya dilakukan penyusuai
suhu terlebih dahulu agar benih tidak mengalami stress akibat perubahan suhu.
Tinggi air di kolam pendederan sebaiknya tidak lebih dari 40 cm karena benih
yang masih lemah tidak tahan jika terlalu banyak.
Pembesaran
Benih hasil
pendederan ( ukuran 5 –8 cm ) baru bisa dinikmati sebagai ikan konsumsi setelah
berumur 4 – 6 bulan yang dipelihara di kolam pembesaran. Sebelum benih
dipindahkan ke kolam pembesaran sebaiknya kolam dipersiapkan terlebih dahulu.
IV.HAMA PENYAKIT DAN PENCEGAHANNYA
Dalam usaha
pemeliharaan ikan, hama dan penyakit merupakan faktor penting yang perlu
diperhatikan karena dapat menimbulkan kerugian dan kematian bagi ikan yang
dipelihara. Umumnya penyakit ikan timbul karena kondisi lingkungan kolam yang
buruk. Keadaan ini dapat terjadi karena persiapan dan perawatan kolam yang
kurang baik. Selain itu tingginya kadar bahan organik dan anorganik serta
banyaknya sisa pakan yang yang tidak habis dimakan oleh ikan sehingga
mengakibatkan pembusukan didasar kolam.
Adapun
penyakit ikan mas yang sering menyerang pada umumnya gejala dan cara
pengobatannya adalah sebagai berikut :
white spot (bintik putih)
gejala :
pada bagian tubuh (kepala, insang, sirip) terdapat bintik-bintik putih, pada
infeksi berat terdapat lapisan putih yang jelas, megosok-gosokan badannya pada
benda yang ada disekitarnya.
pengobatan
kimia : direndam dalam larutan methylene blue 1% (1 gram/100 cc air) larutan
ini diambil 2-4 cc kedalam 4 liter air selama 24 jam dan direndam dalam garam
dapur NaCl selama 10 menit dengan dosis 1-3 gram/100 cc air.
pengobatan
alami : direndam dalam ekstrak sambiloto atau ektrak pare.
bengkak insang dan badan (myxosporesis)
gejala : bagian punggung terjadi pendarahan tutup insang
terbuka dan terdapat titik merah.
pengobatan kimia : pengeringan total lalu tabur kapur
tohor 200 gram/m², biarkan selama 1-2 minggu.
pengobatan
alami : dilakukan perendaman dalam ekstrak daun sirih
cacing insang, sirip dan badan (dactypogyrus dan girodactylogyrus)
gejala :
ikan tampak kurus, warna kusam, sirip ekor kadang-kadang rontok, ikan sering
mengosok-gosokan badannya ke benda-benda yang keras.
pengobatan kimia : direndam dalam larutan formalin dengan
dosis 250 gram/m³ selama 15 menit, dan direndam dalam larutan methylene blue 3
gram/m³ selama 24 jam.
pengobatan
alami : rendam selama 1 minggu dalam larutan daun miana dengan dosis 50
lembar/100 liter air.
4. argulasis (kutu air)
gejala : benih dan induk menjadi kurus karena dihisap
darahnya, pada kulit insang terdapat bercak merah.
pengobatan
kimia : direndam dalam garam dapur dengan dosis 20 gram/ liter air selama 15
menit dan direndamdalam larutan PK 10 ppm (10 ml/m³) selama 30 menit.
pengobatan
alami : direndam dalam larutan ekstrak kunyit selama 1 minggu dengan dosis 1
gram/L air
5.jamur
(saprolegniasis)
gejala :
menyerang kepala, tutup insang, sirip dan lain sebagainya, tubuh ikan seperti
kapas, telur ikan mas seperti berbenang halus seperti kapas.
pengobatan
kimia : direndam dalam cairan malactile gren oxalat (MGO) dosis 3 gram/m³
selama 30 menit apabila telur yang tersaerang direndam dalam larutan MGO 2-3
gram/m³ selama 1 jam.
pengobatan
alami : rendam dalam larutan ekstrak kunyit
gatal
(trichodina)
gejala :
suka menggosok-goskan badan pada sisi kolam, bak atau aquarium. Gerakan lamban
pengobatan
kimia : rendam selama 15 menit dalam larutan formalin 150-200 ppm
pengobatan
alami : ektrak kunyit dengan dosis 2-4 gram/50 liter air selama 1 minggu
7. bakteri
psedomonas flurescens
gejala
: pendarahan dan bobok pada kulit,
sirirp ekor terkikis
pengobatan
kimia : pemberian pakan yang dcampur oxytetracycline 25-30 mg/kg ikan atau
sulafa merazine 200 mg/kg ikan selama 7 haru berturut-turut.
pengobatan
alami : rendam dalam ekstrak daun miana 10 lembar/100 liter airselama 1 minggu
bakteri
aeromonas punctata
gejala :
warna badan suram, tidak cerah, kulit
kesat dan melepuh, cara bernapas megap-megap, kantong empedu gembung,
pendarahan dalam organ hati dan ginjal
pengobatan
kimia :penyuntikan chloramphenicol 10-15 mg/kg ikan atau streptomycin 80-100
mg/kg ikan selama 7 hari berturut-turut.
pengobatan
alami : pakan dicampur dengan parut kunyit dengan dosis 4-5 gram/kg pakan
berikan selama 7 hari berturut-turut.
DAFTAR
PUSTAKA
Afrianto,E
dan Evi Liviawati” Pengendalian Hama dan Penyakit Ikan”. Kanasius. Yogyakarta
2000.
Daelami,
Deden A.S ” Agar Ikan Sehat”. Penebar Swadaya. Jakarta 2001.
Lingga, P
dan Heru Susanto” Ikan Hias Air Tawar”. Penebar Swadaya. Jakarta 1989.
Wijayakusuma,
Hembing. H.M, Setiawan Dalimarta dan A.S. Wrian” Tanaman Berkhasiat Obat di
Indonesia”. Pustaka Kartini. Jakarta.
www.kkp.go.id. ” Penyakit Ikan”. 2005.
www.iptek.net.id.” Budidaya ikan mas” 2005.
Argasasmita
G.M. dan Syafei L.S, 2005. Buku Seri Kesehatan Ikan “Ikan Mas Sehat Produksi
Meningkat”. Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian, Jurusan Penyuluhan Perikanan,
Bogor.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar